Bengkulu kaur, indonesia-detik.com- Pemerintah Desa Pasar Baru tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan tindakan tidak transparan dalam proses pembentukan Koperasi Merah Putih. Warga menilai, proses tersebut dilakukan tanpa pelibatan aktif masyarakat serta minim informasi mengenai tujuan dan manfaat koperasi yang dibentuk.
Sejumlah warga mengungkapkan kekecewaan terhadap sikap pemerintah desa yang dinilai tertutup. Mereka berharap agar Pemdes bersikap lebih terbuka dan akuntabel dalam setiap kebijakan, khususnya yang berdampak langsung pada kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Kalau pemerintah desa tidak segera melakukan musyawarah desa khusus (musdesus) ulang, saya pastikan akan ada aksi unjuk rasa besar-besaran,” tegas Alunida, salah satu warga yang vokal menyuarakan keresahan.
Menurutnya, kinerja Kepala Desa dinilai semakin tidak berpihak pada kepentingan masyarakat. “Kepala desa seolah hanya mencari keuntungan sendiri dan terus membodohi warganya. Ini sudah tidak bisa dibiarkan,” lanjutnya.
Masyarakat kini mendesak agar seluruh proses pengelolaan desa, termasuk pembentukan koperasi, dilakukan secara partisipatif, transparan dan terbuka terhadap pengawasan publik. Warga menilai, keterlibatan aktif mereka adalah kunci agar program desa benar-benar menyentuh kebutuhan riil dan meningkatkan kualitas hidup bersama.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Pasar Baru belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan tersebut. (**)