Muna, indonesia-detik.com- Ikhtiar pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Muna, LM Rajiun Tumada-Purnama Ramadhan dengan akronim Rahmatnya Muna dalam mengajukan diskualifikasi terhadap pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Muna Bachrun Labuta-La Ode Asrafil Ndoasa dengan akronim Bahtera di Mahkamah Konstitusi (MK) berakhir gagal.
Dalam sidang putusan sengketa hasil pilkada Muna, gugatan yang di ajukan oleh pasangan Rahmatnya Muna ditolak oleh MK, dan pasangan Bahtera di tetapkan sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Muna 2024.
Pasalnya putusan tersebut di bacakan dalam proses putusan sela yang di bacakan oleh Mahkama Kosntitusi Republik Indonesia dengan perkara nomor 84/PHPU.Bup-XXIII/2025 yang dibacakan lansung oleh Ketua Majelis Hakim, Suhartoyo, di Gedung MK, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/2/2025).
“Segala dalil tuntutan yang diajukan pemohon dalam hal ini pasangan calon Rahmatnya Muna yang di wakili oleh kuasa hukumnya tidak didukung bukti-bukti, sehingga permohonan tersebut tidak dapat diterima,” ungkap Suhartoyo, saat membacakan putusan berdasarkan rapat permusyawaratan sembilan hakim MK.
Di ketahui sebelumnya bahwa hasil Pilkada Kabupaten Muna 27 November 2024, melalui penetapan oleh KPU bahwa dari lima pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Muna pasangan Bahtera yang dinyatakan sebagai peraih suara terbanyak dengan selisih 6.258 dari pasangan unggul kedua Rahmatnya Muna.
Di sisi lain, kuasa Hukum Bahtera, La Ode Muhram Naadu dan kawan-kawan mengaku sejak awal meyakini kemenangan atas sengketa pilkada yang berlansung di Mahkama Kosntitusi, menurutnya segala tuntutan yang di ajukan oleh pasangan Rahmatnya Muna sangat tidak memiliki orientasi yang jelas.
Dengan ditolaknya gugatan itu, pasangan Bahtera kini berhasil menjadi The winner secara sah dalam pilkada Muna 2024 dan tinggal menunggu jadwal penetapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih oleh KPU dan pelantikan mereka sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muna. (Yogi)