Bengkulu, indonesia-detik.com- Isu dugaan terjadinya tindak penculikan murid salah satu SD Negeri berhembus kencang di Kota Bengkulu, beberapa hari terakhir.
Ini pascaterjadinya kasus dugaan percobaan penculikan pada murid salah satu SD Negeri di Kota Bengkulu.
Karenanya, sejumlah personel Polresta Bengkulu terlihat melakukan patroli di sekolah-sekolah yang ada di seputaran Kota Bengkulu, Rabu 29 Mei 2024.
Ini sebagai bentuk antisipasi tindak penculikan yang menargetkan kaum pelajar.
Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs.Armed Wijaya, MH melalui Kabid Humas Kombes Pol Anuardi S, IK mengatakan, patroli yang dilakukan ke satuan-satuan pendidikan khususnya jenjang SD dan PAUD.
Dilakukan sebagai sebagai antisipasi terjadinya kasus penculikan anak yang marak diisukan ini.
“Selain menjaga keamanan pelajar. Anggota yang melakukan patroli juga memberikan imbauan serta arahan kepada pihak sekolah. Agar memperkuat keamanan dan pengawasan sebagai pencegahan terjadinya kasus penculikan,” jelas Anuardi, Rabu 29 Mei 2024.
Lebih lanjut, kepolisian juga mengimbau orang tua agar menjaga dan memberi edukasi kepada anaknya supaya tidak mau diajak oleh orang yang tidak dikenal dan jika diberikan iming-iming agar ditolak.
Upaya antisipasi tersebut dilakukan pascaterjadinya kasus dugaan penculikan pada Sabtu 18 Mei 2024 lalu di SDN 03 Kota Bengkulu di Kelurahan Kampung Bali Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu.
“Kejadian beberapa hari lalu masih dalam penyelidikan, baik kendaraan maupun pelakunya. Apa yang dilakukan Polresta ini guna antisipasi pencegahannya,” kata Kabid Humas.
Sebelumnya, kasus dugaan penculikan tersebut dialami tiga murid SDN 03 Kota Bengkulu.
Dalam keterangannya, saat pulang sekolah, ketiganya sempat ditarik oleh terduga pelaku yang menggunakan mobil.
Selain itu, salah seorang saksi mata, Rina menerangkan kasus percobaan penculikan diketahui setelah dirinya melihat anak-anak berlarian seperti dikejar-kejar.
Bahkan, saksi mata ini sempat bertanya kepada seorang diduga pelaku yang turun dari mobil saat tengah memburu anak-anak tersebut.
“Benar atau tidaknya kejadian ini. Tentu menjadi pengingat bagi kita semua, khususnya orang tua dan sekolah. Agar lebih meningkatkan pengawasan pada pelajar, khususnya yang masih SD ataupun PAUD/TK,” pungkasnya. (**)